Cari Blog Ini

Kamis, 29 November 2012


Perbandingan Penomoran Halaman pada Ms. Word 2010 dan Ooo Writer

Dalam membuat karya tulis menggunakan program aplikasi pengolah kata seperti Microsoft Word, kita harus membuat nomor halaman dan seringkali nomor halaman yang kita buat harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Di sini saya akan membandingkan antara program aplikasi Microsoft Word dan Open Office org Writer tentang penyusunan penomoran halaman.
  • Pertama, kita akan membahas penomoran pada Ooo Writer.
Macam-macam penomoran halaman pada Ooo writer ada 3 yaitu penomoran halaman biasa, penomoran halaman tidak sesuai urutan dan penomoran halaman dengan format yang berbeda.
Berikut ini adalah penomoran halaman biasa pada Ooo writer :
Langkah pertama, kita aktifkan Footer On dengan cara letakan kursor pada (misalnya) halaman Kata Pengantar, klik FormatPage… Footer → aktifkan Footer On) ;
Selanjutanya klik Insert Fields Page Number ;
Lakukan hal yang sama pada halaman BAB I dan seterusnya.
Berikut ini adalah penomoran halaman yang tidak sesuai urutan:
Dalam Open Office Writer, hal ini bisa diterapkan dengan page style yang berbeda. Misalnya diaplikasikan penomoran halaman 1 – 5 untuk halaman 1 – 5, diikuti dengan nomor halaman 10 – 15 untuk nomor halaman 6 – 10. Page style yang berbeda harus dipisahkan oleh sebuah page break. Dalam OOo Writer, page break bisa dimasukkan secara manual ataupun secara otomatis.
Kali ini akan dibuat page break secara manual’.
  1. pada halaman pertama pilih menu Insert – Footer – Default
  2. Lalu pilih menu Insert – Fields – Page Number. Penomoran halaman berjalan normal, 1 – 10
  3. Pada halaman 5 kita masukkan Manual Page Break dengan cara pilih menu Insert – Manual Break.
  4. Dalam kotak dialog isikan / pilih seperti gambar berikut :

    Maka otomatis penomoran halaman akan berlanjut dari nomor 10 dan seterusnya.

    Penomoran Halaman dengan Format yang Berbeda
    Untuk menyelesaikan masalah pengaturan posisi nomor halaman pada OpenOffice.org Writer tersebut, kita akan menggunakan fasilitas Styles and Formatting yang ada.
    • Buka menu Format Styles and Formatting atau dengan menekan tombol [F11].
    • Klik pada icon Page Styles, di sini sudah nampak daftar page styles yang sudah ada. Bisa saja kita memanfaatkan page styles yang sudah ada, namun kali ini kita akan membuat page styles baru. Untuk itu klik kanan pada area kosong pada jendela tersebut dan pilih New…
    • Pada kotak dialog akan muncul page styles untuk halaman isi terlebih dahulu, yaitu halaman yang bukan berisi judul bab dan halaman ini kita jadikan default karena style yang akan digunakan paling banyak diterapkan pada halaman-halaman dokumen kita. Pada tab Organizer, kita beri nama style kita, misalnya HalamanIsi, dan pada input Next Style kita isi nama yang sama yaitu Halaman Isi. Selanjutnya kita klik tab Header dan beri centang pada Header on. Selanjutnya klik OK.
    • Pada jendela Styles and Formatting, klik ganda pada style Halaman Isi yang baru saja dibuat. Maka pada dokumen akan muncul bagian header. Tempatkan pada bagian header dengan rata kanan nomor halamannya dengan Insert Fields Page number.
    • Kembali ke jendela Styles and Formatting, kita buat lagi style baru dengan cara seperti di atas dan beri nama Halaman Judul, hanya saja pada bagian Next Style isikan denganHalamanIsi. Pada tab Footer, beri centang pada Footer on. Selanjutnya klik OK.
    • Jika kita klik ganda style HalamanJudul, maka pada dokumen hanya berpengaruh pada halaman 1 saja. Masukan page number pada bagian footer dengan rata tengah. Untuk mengaplikasikan pada halaman judul bab selanjutnya, misalnya bab 2, tempatkan kursor pada akhir bab 1 kemudian pilih InsertManual Break… dan pilih Page break. Pada bagian Style pilihlah HalamanJudul. Hasilnya, halaman berikutnya mempunyai style seperti pada halaman 1 dengan nomor halaman pada bagian bawah-tengah. Bisa jadi kita memerlukan penyesuaian untuk menempatkan judul bab 2 berada pada posisi yang sesuai. Lakukan hal yang sama untuk bab-bab selanjutnya.
    • Selanjutnya, kita akan membahas penomoran pada Ms. Word.
    Sebagai contoh, bagaimana caranya memberi nomor halaman dalam satu file dengan format sebagai berikut :
    1. Group judul yang terdiri dari halaman judul, kata pengantar, abstrak, daftar isi dll dengan format i, ii, iii, dst yang letaknya di tengah bawah, untuk halaman pertama (nomor halaman i) ditiadakan.
    2. Group isi yang terdiri dari bab 1, bab 2, dan bab lain dengan format 1, 2, 3, dst yang letak nomornya di tengah bawah, tapi setiap awal halaman bab nomornya berada di kanan atas.
    3. Group lampiran tanpa penomoran halaman.
    Kebanyakan dari kita akan mengetik terlebih dahulu, setelah selesai baru memberi nomor halaman. Disini akan dijelaskan dengan mengatur format halaman terlebih dahulu sehingga waktu mengetik, nomor halaman akan langsung muncul. Untuk nomor halaman yang telah ada teksnya pada prinsipnya sama. Dari contoh kasus di atas kita dapat memberi penomoran sebagai berikut
    Group judul
    • Letakan kursor di halaman pertama kemudian klik Insert kemudian klik Page Number pilih Format Page Number, untuk memunculkan pemilihan format nomor halaman.



    • Pilih format nomor halaman yang akan digunakan i, ii, iii, … Continue from previous section artinya penomoran mengikuti halaman sebelumnya, Start at artinya halaman tersebut dimulai dari nomor yang diinginkan. PilihContinue from previous section kemudian klik OK.
      • Klik Insert kemudian klik Page Number pilih lokasi tempat nomor Bottom of Page dan pilih Plain Number 2maka halaman akan diberi nomor i, ii, iii dst berada di tengah bawah.
    • Selanjutnya mulailah mengetik kemudian setiap akhir ketikan perpindahan halaman (misalnya dari halaman judul ke halaman pengesahan atau yang lainya) kita klik Insert kemudian pilih Page Break atau Page Layout klik Break pilih Page otomatis halaman akan pindah. (Biasanya kita akan menekan Enter sampai topik pindah ke halaman lain, namun ini tidak akan efektif karena jika ada perubahan tulisan di awal maka halaman berikut juga berubah).

    • Untuk menghilangkan nomor i klik 2 kali Footer atau Header pada halaman nomor i tadi kemudian centang (√)Different First Page. Dengan begitu nomor i akan hilang sehingga nomor untuk halaman pertama berbeda.

      Kita sudah memberi penomoran halaman sesuai dengan kasus di poin 1.
      Selanjutnya kita akan membuat penomoran halaman untuk kasus pada poin 2 dengan cara sebagai berikut :
      Group isi
      • Untuk pindah ke group isi yang terdiri dari beberapa bab. Letakan kursor di akhir halaman group judul kemudian klik Page Layout klik Break pilih Next Page. Ini dimaksudkan untuk memisahkan jenis halaman termasuk nomornya nanti. Ini berlaku untuk setiap pergantian bab. Misalnya pergantian dari bab 1 ke bab 2 atau bab lainya.

    • Klik 2 kali di Header dan Footer halaman pertama bab 1 maka akan muncul tab Desing. Klik Link to Previous untuk memutuskan format penomoran dari group halaman sebelumnya (halaman sebelumnya mempunyai format i, ii, iii, .. sedangkan format bab 1, 2, 3, …). Pastikan Link to Previous tidak aktif di Header dan Footer, jika tidak perbedaan penomoran tidak akan terjadi.

      • Letakan kursor di halaman pertama bab kemudian klik Insert kemudian klik Page Number pilih Format Page Number, untuk memunculkan pemilihan format nomor halaman.


      Pilih format nomor halaman yang akan digunakan 1, 2, 3, … Kita pilih Start at ketik 1 pilih Kemudian klik OK agar halaman bab 1 dimulai dari nomor 1.

      • Letakan kursor di halaman pertama bab Klik tab Insert kemudian klik Page Number pilih lokasi tempat nomor misalnya Top of Page dan pilih Plain Number 3 maka halaman pertama bab akan diberi nomor 1 di kanan atas.
      • Kemudian ketik isi bab, jika ada perpindahan halaman, nomor halaman akan otomatis berada di bagian tengah bawah bukan di atas.
      • Untuk pindah ke bab berikutnya (misalnya bab 2) klik tab Page Layout klik Break pilih Next Page (poin a). Saat terjadi perpindahan Next Page penomoran akan tereset ke nomor 1, untuk merubahnya lakukan poin c dan d, namun pada poin di pilih Continue from previous section maka otomatis halaman pertama bab 2 akan mengikut halaman bab 1.
      • Untuk bab-bab berikutnya tidak perlu melakukan pengaturan penomoran karena akan otomatis. Dengan demikian kita sudah memberi nomor halaman sesuai dengan kasus di poin 2.
      Selanjutnya kita akan membuat nomor halaman untuk kasus pada poin 3 dengan cara sebagai berikut :
      Group lampiran
      • Untuk pindah ke group lampiran. Letakan kursor di akhir halaman group isi kemudian klik Page Layout klik Break pilih Next Page. Untuk setiap perpindahan group kita menggunakan Next Page.
      • Karena bersifat otomatis maka kemungkinan halaman awal lampiran akan terdapat nomor halaman, untuk menghilangkannya klik 2 kali di Header dan Footer halaman pertama lampiran maka akan muncul tab Desing. Uncentang Different First Page
      • kemudian klik Link to Previous untuk memutuskan format penomoran dari group halaman sebelumnya. Pastikan Different First Page dan Link to Previous tidak aktif di Header danFooter, jika tidak perbedaan penomoran tidak akan terjadi.

        • Untuk menghilangkan sisa nomor yang masih ada, letakan kursor di halaman awal lampiran kemudian klik tabInsert kemudian klik Page Number pilih Remove Page Numbers maka nomor halaman akan hilang tanpa akan menghapus nomor halaman sebelumnya.
        • Dengan demikian kita sudah menyelesaikan group lampiran
        Demikian penjelasan tentang pembuatan nomor halaman yang berbeda letak dan format. Untuk kasus lain pada prinsipnya hampir sama dengan cara di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
        1. Untuk membedakan halaman kita harus memisahkan group penomoran menggunakan Next Page.
        2. Untuk memutuskan format penomoran dilakukan dengan menonaktifkan Link to Previous setelah melakukan perintah Next Page.
        3. Membedakan nomor halaman awal dengan halaman berikut dengan megaktifkan Different First Page
        Nah, itu tadi cara-cara penomoran dari program aplikasi Ooo writer dan Ms. Word. Sekarang saya akan membandingkan kelebihan dan kekurangan dari kedua aplikasi tersebut. Yang pertama Ooo writer. Penomoran halaman yang urut pada Ooo writer sangat mudah dan sederhana sama seperti penomoran halaman yang urut pada word. Hanya mungkin agak sedikit berbeda caranya. Di Ooo writer juga tersedia penomoran halaman yang tidak sesuai urutan yaitu dengan menggunakan perintah Page Break . Dan ada juga penomoran dengan format yang berbeda pada Ooo writer. Selanjutnya penomoran halaman pada Microsoft Word kurang lebih sama dengan Ooo writer tapi pada Ms. Word lebih bervariasi daripada di Ooo Writer. Dan menurut saya memberi penomoran halaman pada Ooo writer lebih rumit daripada di Ms. Word.
        Demikian tulisan yang saya buat. Mungkin masih banyak kekurangan dalam tulisan mupun isi, tetapi semoga tulisan yang sederhana ini dapat berguna. Sekian.. Terima Kasih ^.^



Rabu, 24 Oktober 2012

Profil Desa Kedungdowo

Profil Desa Kedungdowo 

Gedung Kantor Kecamatan Kaliwungu yang terletak di Desa Kedungdowo
 DesaKedungdowo merupakan desa central/ibukota Kecamatan Kaliwungu dengan luas 308.227 hektare yang terletak diantara 110o44'20,96”-110o47'28,02” BT dan 6o46'06,41”-6o47'16,54” LS

 
Batas-batas desa Kedungdowo adalah sebagai berikut:
  • Sebelah Utara : Desa Mijen
  • Sebelah Timur : Desa Garung Kidul
  • Sebelah Barat : Desa Banget
  • Sebelah Selatan : Desa Setrokalangan
Bedasarkan pembagian wilayah kerja, desa ini dibagi menjadi 5 dusun yaitu Dusun Jetak, Dusun Tempel, Dusun Tuwang, Dusun Krajan, Dusun Dukoh. Kepala Desa Kedungdowo periode 2007-2013 adalah Chandiq Halawi.


Demografi
Penduduk Desa Kedungdowo jumlah KK 3.012 dan jumlah penduduknya 10.093 orang. Mayoritas Penduduk beragama Islam dan minoritas penduduk beragama Kristen. Julah Penduduk menurut agama dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Agama
Jumlah Penduduk
1
Islam
10.051 orang
2
Kristen
15 orang
3
Khatolik
-
4
Hindu
-
5
Budha
-
 
Tingkat pendidikan penduduk Desa Kedungdowo yang terbanyak jumlahnya adalah tamatan SMA/sederajat. Sedangkan yang paling sedikit adalah yang tidak tamat SD/SMP/SMA. Berikutini adalah tabel jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan:
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
1
Belum sekolah
674 orang
2
Tidak pernah sekolah
213 orang
3
Pernah SD/SMP/SMA tidak tamat
3 orang
4
Tamat SD/Sederajat
3.570 orang
5
Tamat SMP/Sederajat
2.864 orang
6
Tamat SMA/Sederajat
2.403 orang
7
Tamat D1-D3
135 orang
8
Tamat S1
123 orang
9
Tamat Pasca Sarjana/S3
6 orang
Bedasarkan mata pencaharian penduduk, statistik penduduk dapat dilihat pada tabel berikut:
No
Mata Pencaharian
Jumlah Penduduk
1
Buruh/Swasta
3.611 orang
2
PNS/TNI/POLRI
57 orang
3
Petani
509 orang
4
Pedagang
1.227 orang
PendudukDesa Kedungdowo mayoritas bermatapencaharian sebagai buruh atau swasta. Karena di desa ini terdapat beberapa pabrik rokok yang dapat menyerap tenaga kerja dari desa ini.
Sarana dan Prasarana Desa
Kondisi Sarana dan Prasarana Sosial

Balai Desa Kedungdowo











.
  • Pendidikan Masyarakat
No
Jenis Pendidikan
Jumlah
1
Pra Sekolah
6 TPQ
2
TK/Sederajat
6 TK
3
SD/Sederajat
9 SDN
4
SMP/Sederajat
2 buah
5
SMA/Sedarajat
2 SMK
  • Kesehatan Masyarakat
No
Jenis
Jumlah
1
Posyandu
4 buah
2
Polindes
1 buah
3
Rumah Sakit
-
4
Praktek Dokter Umum
2 buah
5
Praktek Bidan/Perawat
3 buah
Nama bidan desa dari Desa Kedungdowo adalah Ny. Yuni Astuti.
  • Sektor Ekonomi
No
Jenis
Jumlah
1
Koperasi
1 buah koperasi ; kelompok tani 4
2
Pasar
1 buah
3
Warung Makan
56 buah
4
Toko/Kios
112 buah
5
Angkutan
4 buah
Kopi Jetak merupakan produk kopi asli dari Dusun Jetak, Desa Kedungdowo Kaliwungu Kudus.













  • Sektor kamtibnas
No
Jenis
Jumlah
1
Jumlah Poskamling
4 buah
2
Jumlah Anggota Hansip
56 orang
3
Jumlah Kelompok Ronda
4 buah
Lembaga Masyarakat Desa
  Kondisi Kelembagaan
  • Lembaga Masyarakat
No
Jenis Lembaga
Jumlah
1
Karang Taruna
1 buah
2
LPMK/LKMK
-
3
PKK Desa
1 buah
4
RW/RT
7 RW / 41 RT
  • Kerukunan Hidup Beragama
No
Jenis
Jumlah Lembaga
1
Organisasi Islam
-
2
Organisasi Khatolik
1 Organisasi
3
Pengurus TPU
-


Itulah profil desa Kedungdowo yang saya tempati saat ini. Desa yang menjadi central di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus.